July 25, 2011

hilang

Pelangi itu pernah ada.
Menggoreskan sedikit warna-warna indah.
Hanya sedikit saja.
Tipis dan lembut.
Hingga dengan cepat hujan menyapunya, memudarkannya,
lalu hilang tak berbekas begitu saja.
Posted on by niken intan kurnia | No comments

July 18, 2011

hujan, teduh, dan pelangi

Kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.

Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka.

Dan kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup.
Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan.
Ya, jalanmu dan jalanku.
Meski, diam-diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu.

Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh.
Pernahkah kau mendengar kisah mereka?
Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan.
Seperti itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu -abu.

Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan..

[dikutip dari novel hujan dan teduh]

***

Kisah hujan dan teduh tidak seperti kisah pelangi dan hujan (dalam bayanganku seorang diri).
Saat ini mungkin pelangi memang seperti teduh yang datangnya setelah hujan.
Bertemu di persimpangan jalan, lalu berpisah.
Hanya sesaat saja.
Tapi keduanya tak pernah menghentikan langkah untuk selalu datang dan pergi walaupun dengan langkah yang berbeda.
Tetap saling menunggu untuk satu keyakinan : bersama.

Karna suatu saat pelangi dan hujan akan ditakdirkan untuk berada dalam satu atap langit.
Pelangi akan datang di tengah derasnya hujan.
Membiarkan warna-warnanya disentuh lembut tetesan hujan.
Tanpa takut keindahannya akan luntur tersapu.
Keyakinan yang membuat pelangi dan hujan mampu bertahan.
Ketika rasa lelah dan jenuh memuncak.
Ketika keinginan untuk menyerah sangat kuat.
Karna hanya itu yang dimiliki.
Satu keyakinan untuk satu kebahagiaan selamanya.

Keduanya pasti bahagia.
Indahnya pelangi di tengah hujan pasti ada.
Mereka akan menyamakan langkah.
Cepat atau lambat.
Dengan waktu dan cara yang indah.
Posted on by niken intan kurnia | No comments