October 25, 2020

Jogja i'm in love ~

Ngomongin soal Jogja, ini tempat di mana aku ingin melabuhkan semua mimpi. (ceilee melabuhkan 🤣).
Tempat yang menurutku di sini kita gak akan pernah keabisan rasa.
tiap sudutnya romantis kata pak Anies.
Duduk di trotoarnya aja manis kok (kalo berdua pasangan halal. hehe)

Pernah nyari nyari info harga rumah di sana. Udah pasti lah ya. Mahaaal 😂😂
Punya mimpi tinggal di Jogja itu buatku gak mustahil, tapi ya banget banget juga gak gampangnya.

Masih kepikiran buat ngelanjutin D-IV di sana. Cuma terkendala dana dan waktu. Andai ada penyumbang sukarelawan yang mau ngebiayain kuliah dan hidup di sana, resign mah jadi pilihan tercepat. Hahaha

Sempet juga kepikiran nyari jodoh di sana. Mas mas yang kebanyakan tinggi jiwa seninya, yang halus tutur katanya, yang lembut toto kromo nya ke kaum cewek. (dramaable lah ya ckck). Tapi di manapun si jodoh ya sembarang, tinggal minta dibawa kesana aja kan. wkwk

Dan yang paling bikin mupeng, tempat tempat wisatanya. Galau dikit, tinggal lari ke pantai (belok ke hutan kalo gak takut). Nongkrong, tinggal telpon sodara terus cabut. Makanan, murah. Transportasi, banyak. Hiburan, gak terbatas.
Meski live musicnya dari pengamen, tongkrongannya lesehan, atepnya langit, ngebayangin yang sesederhana itu udah bahagia banget.
Cafe yang ada tamannya pun bisa dijadiin tempat resepsi. Kurang bahagia apa aku kalo tinggal di sana.

Jadi sejak dulu aku emang selalu mengelu-elukan Jogja. Kalo orang orang pengen ke Paris, aku cuma pengen Jogja aja sih. Udah cukup. 😌

Posted on by niken intan kurnia | No comments

April 1, 2017

good things take time ~

Pada akhirnya aku lebih memilih mengaminkan upayamu, merelakan tiap jengkal langkahmu, seraya mengucap doa doa baik dalam hati yang bukan lagi untukmu saja, tapi untuk kita.
Karna aku percaya, Tuhan selalu memberikan yang terbaik walau dengan cara yang pahit.

Posted on by niken intan kurnia | No comments

March 9, 2015

Cinta yang baik (katanya) - falafu

Cinta yang baik, mereka tak akan membuatmu takut kehilangan, karena dia yang mencintaimu tak akan pernah berhenti menjagamu dari kehilangannya. 
Mereka tak akan membuatmu cemas mengharap, karena dia yang mencintaimu, tak akan pernah membiarkanmu terlalu lama dalam ketidak-pastian. 

Cinta yang baik, mereka tak akan membuatmu sedih menangis, karena dia yang mencintaimu, tak akan pernah membiarkan dirinya menjadi alasan ketidak-bahagiaanmu. 
Mereka tak akan membuatmu kehilangan dirimu sendiri, karena dia yang mencintaimu tak akan memintamu melakukan hal-hal yang tidak kamu suka.

Cinta yang baik, mereka tak akan membuatmu jauh dari sang pencipta, karena dia yang mencintaimu tak akan pernah lupa mengarahkanmu kembali ke jalan-Nya. 
Mereka tak akan membuatmu tergesa-gesa, karena dia yang mencintaimu tak akan pernah membuatmu benci pada waktu, sekali pun kamu tengah menunggunya.

Cinta yang baik, mereka tak akan membuatmu berkorban, karena dia yang dicintaimu tak akan pernah membiarkanmu memberi seorang diri. 
Itu karena ia mengerti bahwa cinta, tak pernah layak untuk meminta.

Ketika seperti apa pun rupamu, di matanya kamu adalah yang paling indah
Ketika seperti apa pun isi hidupmu, di hatinya kamu adalah harta yang terlalu berharga
Ketika seperti apa pun kelemahanmu, baginya kamu adalah pelengkap hidupnya

Maka jangan biarkan dirimu, tidak dicintai dengan baik, hanya karena kamu terlanjur mencintainya dengan baik Temukan ia yang setia, memelukmu hingga kehabisan usia.

Hey,
Cinta yang baik, adalah hanya ketika kamu dicintai kembali 

Dan jangan mencari sempurna, karena mereka yang sempuran di matamu belum tentu bisa sempurna melengkapi kelemahan dirimu, seutuhnya 

Tulisan ini untuk kamu, yang bola matanya adalah tempat paling romantis dalam ingatanku. Di mana di sanalah, sepasang matahari paling teduh tinggal

Selamat menemukan cinta yg baik
Selamat dijatuhi cinta yang baik 

Karena ini adalah doa

Walau pun aku tahu cinta itu bukan aku
Itu kenapa aku akan berhenti
Berhenti mencintaimu dengan bahagia

Terima kasih atas segala ingatan baik
Atas segala harapan-harapan yg belum sempat jadi kenyataan
Atas gelak tawamu yg merdu
Atas cerita-cerita lucumu yang tak terlupakan 

Atas segala kesempatan untuk dapat pernah memimpikan kita
Semoga kelak, kamu menemukan padanya, apa yang tidak kamu temukan pada diriku.

Tuhan memelukmu 
Tuhan memeluk kita 

Aku menulis ini, ketika kemarin masih mencintaimu.

Posted on by niken intan kurnia | No comments

January 13, 2015

grow old together ~

Untuk kamu, siapapun kamu,
yang akan terus memperjuangkan aku betapa pun kamu akan merasa bosan padaku nantinya.
yang sayangnya tidak akan menipis dimakan sikap-sikapku yang kadang menyebalkan.
yang akan selalu tau bagaimana cara menghadapi moodku yang tiap saat mudah berubah-ubah.
yang akan terus tetap tinggal walaupun berulang kali aku minta pergi.
yang akan menghargai kehadiranku bahkan ketika tidak diperlukan.
yang akan membuat aku tau bahwa aku cukup penting dan berpengaruh.

Untuk kamu, siapapun kamu,
yang datangnya tanpa aku sadari, lalu berpikir tidak akan meninggalkanku barang sedikit pun.
yang dikirim Tuhan untuk menemani sepanjang perjalanan hidupku.
yang setiap paginya akan mengecup kening setelah aku cium punggung tangannya.
yang akan tetap memakan masakanku walaupun rasanya keasinan.
yang tidak pernah mempermasalahkan kecerobohan-kecerobohanku.
yang tidak akan membentak meski aku melakukan kesalahan besar.
yang senantiasa menenangkan dengan pelukan ketika berselisih paham.
yang dalam doa-doanya menyebut namaku demi meminta kebaikan dari sang Maha Baik.

Untuk kamu, siapapun kamu.
Aku ingin kita menua bersama.
Datanglah ketika kamu sudah siap menggenggam tanganku, bukan hanya untuk hitungan tahun, tapi hitungan detak jantungku.
Jangan pernah berhenti menyayangi tiap napas yang aku hirup.

Untuk kamu, siapapun kamu.
Berjanjilah untuk menua bersama.
Saling berbagi genggaman.
Saling bertukar peluk.
Tidak peduli musim apa yang akan kita lewati, kita akan melanjutkan pijak-pijak langkah yang renta, meretas setiap uji hidup, mengikrarkan janji setia demi bukti untuk anak cucu kita bahwa dunia yang terkadang memberi kecewa, masih menyimpan harap bahagia dan sejuta tawa, meski dalam tubuh yang telah lemah dan kerutan wajah yang semakin menjelas.
Kita akan menua bersama.



Posted on by niken intan kurnia | 1 comment

January 12, 2015

Setidaknya pada satu waktu ~

Untuk semua yang telah terjadi, siapa yang harus aku kambinghitamkan?
Kamu, diri sendiri, atau keadaan?
Entahlah. Rasanya sulit untuk bisa percaya dengan situasi ini karna saya terlalu percaya kamu.
Tapi untuk memaki-maki diri sendiri atas kecerobohan ini aku juga tidak tega.
Aku sendiri benar-benar sedang berusaha menyayangi diri.
Kamu tau? Betapa aku amat sangat jatuh sayang untuk kamu sejak awal hingga detik itu. Betapa aku berusaha melakukan hal-hal baik untuk kamu. Betapa aku menahan rindu dan menjaga setia.

Untuk kamu, aku berusaha baik-baik saja dan dengan enteng mengatakan "i am happy for you".
Aku tidak berbohong untuk ikut berbahagia dengan kebahagiaanmu (setelah melepas saya).
Sayang yang bagaimana lagi yang paling tulus selain bahagia melihat orang yang kita sayang tertawa lepas.
Untuk kebaik-baik-sajaan ku, aku juga tidak berbohong, walaupun nyatanya sampai detik ini aku masih berusaha.

Tapi lihat saja, aku berbohong mengenai tulisan ini. Aku bilang akan menulis untuk kamu selama kamu masih dalam lingkar hidupku.
Kamu sudah keluar. Tapi aku, masih mengingat kamu di dalam tulisan ini.

"Ada seseorang yang akan selalu tinggal dalam hati, namun tidak dalam hidup kita"
Aku mengamini kalimat itu.

Kamu pernah jadi bagian hati dan hidup. Membakar kenangan tidak akan semudah membakar kertas-kertas di buku diary (yang isinya juga tentang kamu).

Untuk semua sakit, tenanglah, aku tidak akan membenci. Bahkan hingga detik ini aku masih merasa kurang mengucap terima kasih atas banyak hal baik yang pernah kamu lakukan.

Sedetik sebelum aku menyerah, aku pikir kamu akan menggenggam tanganku lalu menariknya untuk kemudian membawaku pergi bersamamu. Tapi pada akhirnya aku sadar, mengharapkan hal itu hanyalah kesia-siaan. Karena jauh di detik-detik sebelumnya kamu sudah berlalu. Dan di detik selanjutnya, satu-satunya hal yang bisa aku lakukan adalah terpaksa menyerah.

Untuk waktu kemarin yang pernah dilalui, untuk tiap kebersamaan yang singkat, dan untuk semua perasaan dalam tulisan-tulisan saya, jika aku dibolehkan menanyakan satu hal, aku ingin tau apakah kamu pernah merasa benar-benar menyayangiku? Setidaknya pada satu waktu saja.



Posted on by niken intan kurnia | 2 comments

December 20, 2014

its simple way ~

Katanya, dia yang paling kuat,
adalah dia yang mampu bertahan.
Maka di sinilah aku.
Menahan untuk Bertahan.
Katanya, jangan pernah takut pada gelap.
Karena ada hal indah,
yang hanya bisa dilihat di waktu gelap.
Maka sekarang,
aku memilih merayakan kesedihan,
agar nanti ketika bahagia datang,
akan kumaknai dia dengan penuh.                                                                                                                                                                          -nik-
Posted on by niken intan kurnia | No comments

from me, for me ~

Selamat sabtu malam, kamuuu.. :)))

Alih-alih biar lupa sama kamu, selepas magrib tadi saya tetiba kumat pengen beres-beres kamar.
Catetan-catetan pas kuliah, pas PKL danlainlain, saya rapi-rapiin.
Daaaann.. Ketemu buku kecil yang saya hampir lupa saya pernah nulis 'banyak sesuatu' di sana.
Tulisan-tulisan sejak 17 April 2013 (inget tanggal apa itu??? :p)


Ini cuma sebagiannya aja.
Cerita-cerita pendek kita, hari-hari singkat kita, tawa marah kita, semua tentang saya dan kamu -yang walaupun sederhana- .
Bukan karena saya takut lupa lalu saya menuliskannya. Kamu paling tau saya tidak akan pernah tidak ingat satu detil kecil pun.
Saya cuma ingin berbagi kebahagiaan dengan diri saya sendiri ketika saya menulisnya. Saya ingin suatu hari nanti (seperti hari ini), ketika membaca lagi tulisan-tulisan ini maka saya akan bersyukur pernah melewati hari-hari itu, lalu saya akan tersenyum kecil (seperti sekarang ini).

Saya tau kamu mungkin banyak lupa hari-hari kita di tahun lalu, tapi jika kamu mau, saya akan selalu setia menceritakannya kembali.

Dan.. Akan ada banyak yang saya tulis untuk kamu.
Selama kamu masih berjalan dalam lingkar hidup saya..
Posted on by niken intan kurnia | No comments

November 29, 2014

enjoy the silence ~

Ini minggu terakhir di bulan November.
Selamat hari minggu, kamu.
Minggu kali ini kita hanya saling melempar dadu di "get rich" ya. Lucu :D
Dua kali permainan dan dua kali juga saya kalah. Hhh -_-

Kamu masih tidak menyapa saya. Pun saya sengaja tidak menyapa kamu. Bukan karna tidak ingat kamu, tapi saya sedang memposisikan sebagai "yang tidak dibutuhkan" untuk kamu.
Karena pilihannya saat ini cuma dua, obrolan garing berujung kesal, atau chat yang hanya akan dianggap spam.

Garis waktu mungkin sedang tidak berpihak pada saya. Semakin tidak berpihak ketika jarak juga ikut membelenggu. Saya berulang kali berdamai dengan keduanya. Saya berulang kali juga bercermin seraya meyakinkan diri bahwa tidak ada yang perlu saya sedihkan, kecewakan, bahkan sesalkan.

Mungkin diam bukan satu-satunya solusi, tapi akan lebih baik daripada banyak menjelaskan tapi sia-sia karena pada akhirnya hanya akan didengar namun tidak dipahami.

Saya tidak pernah merasa sikap saya benar, pun tidak menyalahkan sikap kamu.
Saya juga tidak ingin mengatakan saya salah karena kamu juga tidak benar.
Entah.
Saya tidak ingin tau lagi di mana letak perbedaan salah dan benar.
Yang saya ingin adalah ada nyaman di antara keduanya.
Nyaman ketika tertawa, nyaman ketika marah.
Sesederhana "Dekat menyenangkan, jauh menenangkan"




Posted on by niken intan kurnia | No comments

October 31, 2014

Cukup, aku tenang ~

Aku bukan mimpi yang dia ingat-ingat ketika bangun pagi.
Tapi sisa-sisa dingin pagi akan membekas di tubuhnya, menyejukkan hatinya karena tau pelukku tak lagi mampu mendekapnya.

Aku bukan senyum yang dia tunggu ketika lelah di jam pulang kerjanya.
Tapi matahari senja selalu membentuk bayangnya, menyinari dengan teduh karena tau hangatku tak lagi telak merengkuhnya.

Aku bukan bagian dari doanya sebelum tidur.
Tapi gelapnya malam akan selalu menjaga lelapnya tanpa terjaga karena tau tanganku tak cukup sampai mengusap dahinya.

Kepada Tuhan,
Penjagaanku tak akan pernah terasa.
Sayapku pun telah patah-patah untuk sekedar melindunginya dari rasa jengah.
Maka biarkan aku dengan sederhana menuliskan namanya di tengadah telapak tangan.
Cukup begitu.
Lalu aku akan tenang.
Posted on by niken intan kurnia | No comments